Ehm.. ehm... Good siang semua nya kali ini saya mau share puisi buatan sahabat saya yg judulnya Surat Yang Tak Pernah Tersampaikan . Karena waktu saya sempit jadi langsung aja ya ^_^
Surat yang tak pernah tersampaikan.
Seperti halnya waktu..
berlalu tak kan pernah kembali, sekeras apapun menangis ianya akan tetap pergi.Maka tangan tangan lemah itu akan terus menggali dari apa yang disisakan sejarahdan bertumpuk di lembaran-lembaran kertas, kadang berhamburan tertiup angin.Kertas yang telah kusut itu akan sulit dirapikan lagiterlebih jika mesti ditulis kembalinamun apa daya jika taqdir memaksahingga yang tersisa pena tua dan segenggam cerita yang tertulis dikertas-kertas lusuhKemudian dinding dinding berdebu itu mulai menunjukkan betapa perkasanya waktuhingga jari jari itu mulai lemah merangkai kata demi katahanya demi sebuah pinta yang mungkin tak pernah diciptakan Tuhanatau sesuatu yang tak pernah dikenali karena terlalu indahLantas lembar demi lembar cerita tentang pelangi yang merona pun terciptapenuh bujuk rayuan manja paling puitis yang pernah adadengan kata-kata yang tak pernah terlintas difikiran para pujanggabegitu bagus bagaikan musim semi abadi yang siang harinya pun bertaburan bintang-bintang berwarnaTapi mengapa wahai ratu yang menari di kesunyian malam?Setelah kau menulisnya dengan disaksikan air mata dan kepakan sayap ribuan merpatidengan seluruh kisah-kisah terbaik yang paling romantis diantara rerimbunan bungakemudian engkau membakarnya begitu saja?Apa yang salah dengan semua itu?Bukankah semua nyanyian fajar mentari dan riak air di kala senja telah menggerakkan penamu?Lantas kenapa kau tidak pernah mengirimkannya?Padahal para malaikat telah menunggumu untuk menghantarkan semua surat cinta itu padaNyaSekarang kau malah diam, bisu dan sunyiengkau tak menyisakan satu bait puisi pun untuk kubaca sebagai kenanganengkau membakar habis semua, hingga tak kan ada yang menyaingi tulisan terindahmubahkan sisanya kau bawa terkubur sendiri dan hilang dibalik batu nisanmuYa sudahlah wahai hujan yang terbawa angin di pemakaman inisampaikan pada sang penulis taqdir yang menciptakan warna purnamaterangkan padaNya bahwa sandiwara ini terkadang begitu memilukanseperti yang kutulis saat ini., tentang surat mu yang tak pernah kau sampaikan.
Komentar
Posting Komentar